kursor

Jumat, 30 Maret 2012

Leafie, film baru asal Korea


Leafie, A Hen Into the Wild


Leafie, film baru asal Korea
Leafie, film baru asal Korea
Kembali, sebuah film yang diangkat dari buku terlaris. Namun kali ini, cerita yang dijadikan adalah berasal dari sebuah buku anak terlaris di Korea berjudul “Leafie, A Hen Into The Wild”. Tak hanya bukunya saja yang laris, namun film ini sendiri mendapatkan beberapa nominasi dan penghargaan di festival film di dunia, terutama untuk kategori animasi. Cerita ini memang dikemas dalam bentuk animasi yang mengesankan, dengan detail yang cukup sederhana namun tampak begitu haslus. Goodreads Indonesia pin mengadakan acara nonton bareng film ini di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta, pada hari Sabtu, 3 Maret 2012, dengan mengundang para member Goodreads di Indonesia bersama dengan keluarganya.
Dalam film yang dimulai pada jam 11 ini, awal cerita mengisahkan mengenai seekor ayam betina yang hidup di peternakan ayam. Setiap harinya, ia bersama ayam-ayam yang lain hanya diberi makan untuk nantinya bertelur yang banyak. Leafie, sang ayam betina tersebut pun akhirnya mampu membebaskan diri dari peternakan.
Akhirnya Leafie pun menemukan alam bebas yang mempertemukan dirinya dengan hewan lainnya, seperti Chirpie, sang burung kecil, Mr. Otter, sang makelar, Wanderer, sang bebek penjaga, karakter antagonis yaitu musang bermata satu, dan lainnya. Cerita yang cukup mengharukan pun dimulai saat pasangan betina dari Wanderer dimakan oleh musang bermata satu, hingga akhirnya sang bebek penjaga pun berkelahi mati-matian untuk melawan sang musang.
Di momen kemudian, Leafie pun menemukan telur bebek yang akhirnya dia erami dan menetas. Anak bebek yang ia anggap sebagai anaknya sendiri itupun diberi nama Greenie, karena memiliki kepala yang hijau seperti bebek yang lain. Mereka pun pergi ke Everglade, seperti yang disarankan oleh Wanderer. Namun, ketika sampai disana, Leafie yang ceria sering dianggap aneh dan gila, karena ia ayam betina mengakui bahwa memiliki anak seekor bebek.
Ketika mulai beranjak besar, Greenie pun mulai merasa bahwa ia berbeda dengan sang Ibu. Contohnya adalah, ia mampu berenang namun Ibunya bahkan tak pernah menyentuh air. Sehingga banyak binatang dan bebek lain yang mengejeknya. Akhirnya pergolakan jiwa si bebek remaja itupun bergulir.
Namun, kembali, ketika Greenie ditangkap oleh si pemilik peternakan, Leafie pun dengan insting keibuannya langsung menolong anaknya sekuat tenaga. Sebuah contoh yang baik untuk mengingat perjuangan seorang Ibu. Dengan dorongan semangat dari Ibunya, Greenie pun akhirnya mampu terbang seperti bebek-bebek lainnya. Hingga akhirnya ia pun ingin menjadi seekor “bebek penjaga”. Apakah Greenie berhasil melakukannya, sebaiknya Anda menonton film ini untuk mengetahuinya.
Cerita yang cocok ditonton bersama keluarga ini tak heran mendapatkan banyak penghargaan, karena cerita yang disuguhkan sungguhlah menarik dan mengharukan. Mengajarkan mengenai kebebasan, keinginan, dan insting dari Ibu yang menyayangi dengan tulus anak yang bahkan bukan dari rahimnya sendiri. Plot cerita yang sederhana dan ringan, namun mampu mengajak anak-anak untuk belajar lebih giat, semangat, dan mencintai orang tuanya. Seperti yang dilakukan Leafie untuk anaknya, Greenie.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar