kursor

Senin, 29 April 2013

Macam-macam kabel jaringan

Beberapa jenis kabel yang banyak digunakan dalam standar
penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer
maupun Control sistem diindustri.
Ada Beberapa jenis kabel yang secara umum sering digunakan untuk
LAN yaitu Coaxial dan Twisted pair maupun dalam Control system,
yaitu :
A. Coaxial Cable
Ada 2 jenis tipe kabel coaxial yang dipergunakan untuk jaringan
komputer.
1. Thick Coaxial Cable
Kabel Coaxial jenis ini dispesifikasi standar IEEE 802.3 – 10BASES.
Dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm. Kabel jenis
ini biasanya disebut Standard Ethernet atau Thicknet atau Yellow
Cabel. Kabel Coaxial digunakan dalam jaringan yang mempunyai
spesifikasi antara lain :
1. setiap yang harus diterminasi dengan terminator 50 ohm.
2. maksimum 3 segment dengan tambahan peralatan.
3. setiap kartu jaringan mempunyai kemampuan penguat sinyal.
4. setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan
termasuk repeaters.
5. maksimum panjang kabel persegment 1-640 fee (500 m).
6. maksimum jarak antara segment 4920 feet (1500 m).
7. jarak maksimum antara tap (pencabang) dari kabel utama ke
perangkat (device) adalah 16 feet (5 m).
8. jarak maksimum antara tap adalah 8 feet (2,5 m)
2. Thin Coaxial Cable
Kabel ini banyak digunakan di radio amatir terutama untuk trancaiver
yang tidak memelukan output daya yang besar. Jenis yang banyak
digunakan adalah RG-8 atau RG-59 dengan impedendsi 75 ohm
untuk jaringan, kabel jenis ini yang sama digunakan RG-58 yang
telah memenuhi standard IEEE 802.3.10 BASE 2, dimana
diameternya rata-rata 5mm dan biasanya berwarna hitam setiap
perangkat dihubungkan dengan BNC T connect or kabel jenis ini dan
sebagainya thin ethernet atau thinet. Kabel jenis RG-58 A/u dan c/u
jika di implementasikan dengan T-connector dengan terminator
dalam sebuah jaringan harus mengikuti aturan sebagai berikut :
1. pada topologi bus setiap ujung kabel diberi terminator 50 ohm.
2. panjang maksimum kabel 606,8 feet (185 m) persegment.
3. setiap segment maksimum 30 device (perangkat).
4. kartu jaringan sudah menggunakan tranciver yang on broard tidak
perlu tumbuhkan trains caver kecuali repeaters.
5. maksimum ada 3 segment terhubung 1 dengan lainnya.
6. panjang minimum antar T-connector 1,5 feet (0,5 m)
B. Twisted Pair Cable
Selain menggunakan kabel coaxial ethernet juga dapat
menggunakan kabel lain yaitu : UTP (unshileded twisted pair) dan
STP (shileded twisted pair). Kabel – kabel tersebut biasanya terdiri
dari 4 kabel yang terpilih dari kabel buah kabel ini hanya 4 buah yang
digunakan untuk dapat menerima dan mengirimkan data (ethernet).
Ada 2 jenis pemasangan kabel UTP yang sering digunakan pada
jaringan lokal yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable.
Penggunaan Straight Through Cable antara lain :
1. PC – Hub
2. PC – Switch
3. Hub – Hub
4. Switch – Routher
Penggunaan Cross Over Cable antara lain :
1. PC – PC
2. Switch – Switch
3. Switch – Hub
C. FO (Fiber Optic)
Kabel Fiber Optic (FO) adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat
kaca dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer
data yang lebih cepat dari pada kabel biasa, Fiber Optic digunakan
pada jaringan backbone (tulang punggung) karena dibutuhkan
kecepatan yang lebih dalam jaringan ini, yang menggunakan FO
untuk jaringan biasa baik LAN, WAN, maupun MAN karena memberi
dampak yang lebih pada kecepatan dan bandwith karena FO
menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data yang
melewatinya.
Penyambungan kabel FO dibutuhkan alat khusus yang bernama
fusion splicer alat ini digunakan untuk menyambung 2 ujung FO
dengan menggunakan panas alat ini butuh ketelitian yang sangat
tinggi. Alat ini dilengakapi dengan alat pengukur karena setiap ingin
menyambung 2 sisi FO harus diukur terlebih dahulu dan ukurannya
harus sama antara ujung A dan ujung B dan kedua ujung FO harus
benar-benar bersih biasannya digunakan alcohol 95 % dan tisu
untuk membersihkan ujung FO yang sudah dikupas atau apabila ada
kotoran sedikit saja maka fusion splicer tidak akan bisa digunakan
alias menolak untuk melakukan penyambungan.
Tipe – tipe kabel Fiber Optic :
•Kabel Singel Mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass
yang memiliki diameter 8,3 hingga 10 micro. Satu micro besarnya
sama dengan 1/250 tebal rambut manusia.
•Kabel Multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber
glass dengan kombinasi diameter sinyal independen yang berbeda
dari fiber-fiber lain dalam bundle kabel.
•Plastic Optical Fiber (POF) merupakan kabel berbasis plastic terbaru
yang memiliki kualitas sama dengan kabel single mode tetapi
harganya sedikit lebih mahal.
Kontruksi kabel FO :
•Core : bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut
sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima core
berupa helai tunggal dari glass atau plastic yang kontinyu (dalam
micro). Semakin besar ukuran core, semakin banyak data yang dapat
diantarkan. Semua kabel FO diukur mengacu pada diameter
core-nya.
•Cladding adalah merupakan lapisan tipis yang menyelimuti Fiber
Core.
•Coating adalah lapisan plastik yng menyelimut core dan cladding
penyangga coating ini diukur dalam micro dan memiliki range 250
sampai 900 micro.
•Strengthening Fibers : terdiri atas beberapa komponen yang dapat
menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga
selama instalasi.
•Cable Jacket merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan
kabel.
Beberapa Keuntungan dari Kabel FO :
1.Kecepatan : jaringan FO beroperasi ada kecepatan tinggi mencapai
GB/S.
2.Bandwicth : FO mampu membawa paket dengan kapasitas besar.
3.Distance : sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa
memerlukan perlakuan ¨refresh¨ / ¨diperkuat¨.
4.Resistance : daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik
yang dihasilkan dari perangkat- perangkat elektronik seperti radio,
motor, / bahan kabel-kabel transmisi lain.
Kekurangan kabel FO :
Harga cukup mahal jika dibandingkan dengan teknologi kabel
tembaga. Hal ini karena FO dapat mengantarkan data dengan
kapasitas yang lebih besar dan jarak transmisi yang lebih jauh jika
dibandingkan tembaga yang masih memerlukan investasi tambahan
berupa perangkat penguat (repeaters). Selain itu biaya investasi
tinggi yang diperlukan untuk pengadaan sumberdaya manusia yang
andal karena tingkat kesulitan implementasi dan deployment FO
yang cukup tinggi.
D. Profibus Cable
Sejarah Profibus kembali ke rencana umum dipromosikan untuk
sebuah asosiasi dimulai di Jerman pada tahun 1987 dan untuk yang
21 perusahaan dan lembaga menyusun master plan proyek yang
disebut "lapangan bus". Tujuannya adalah untuk menerapkan dan
menyebarkan penggunaan bus lapangan bit-serial berdasarkan
persyaratan dasar dari interface bidang perangkat. Untuk tujuan ini,
perusahaan anggota sepakat untuk mendukung konsep teknis
umum untuk otomatisasi produksi (yaitu diskrit atau otomatisasi
pabrik) dan proses. Pertama, komunikasi yang kompleks protokol
Profibus FMS (Field Keterangan Pesan bus), yang dirancang untuk
menuntut tugas komunikasi, ditentukan. Selanjutnya pada tahun
1993, spesifikasi untuk protokol Profibus sederhana dan dengan
demikian jauh lebih cepat DP (Decentralized Peripherals) selesai.
Profibus FMS digunakan untuk (non deterministik) komunikasi data
antara Master Profibus. Profibus DP adalah protokol dibuat untuk
(deterministik) komunikasi antara master Profibus dan remote
mereka I / O budak.
Ada dua variasi dari Profibus yang digunakan saat ini, yang paling
umum digunakan Profibus DP, dan lebih rendah digunakan, aplikasi
tertentu, Profibus PA:
Profibus DP (Decentralized Peripherals) digunakan untuk
mengoperasikan sensor dan aktuator melalui pengontrol terpusat
dalam produksi (pabrik) aplikasi otomatisasi. Banyak pilihan
diagnostik standar, khususnya, difokuskan pada di sini.
Profibus PA (Otomasi Proses) digunakan untuk memonitor peralatan
pengukuran melalui sistem kontrol proses dalam aplikasi otomasi
proses. Varian ini dirancang untuk digunakan dalam ledakan / daerah
berbahaya (Ex-zona 0 dan 1). Physical Layer (yaitu kabel) sesuai
dengan IEC 61158-2, yang memungkinkan daya untuk dikirimkan
melalui bus untuk instrumen lapangan, sementara membatasi arus
yang mengalir sehingga kondisi peledak tidak diciptakan, bahkan jika
kerusakan terjadi. Jumlah perangkat yang terhubung ke segmen PA
dibatasi oleh fitur ini. PA memiliki tingkat transmisi data dari 31,25
kbit / s. Namun, PA menggunakan protokol yang sama dengan DP,
dan dapat dihubungkan ke jaringan DP menggunakan perangkat
coupler. DP lebih cepat bertindak sebagai jaringan tulang punggung
untuk transmisi sinyal proses ke controller. Ini berarti bahwa DP dan
PA dapat bekerja erat bersama-sama, terutama dalam aplikasi
hibrida di mana proses dan otomatisasi pabrik jaringan beroperasi
berdampingan.
Lebih dari 30 juta node Profibus dipasang pada akhir 2009. 5 juta di
antaranya di industri proses.
E. PROFINET
PROFINET adalah industri terbuka Ethernet standar Profibus &
PROFINET Internasional (PI) untuk otomatisasi. PROFINET
menggunakan standar TCP / IP dan IT, dan, pada dasarnya,
real-time Ethernet.
Konsep PROFINET memiliki struktur modular sehingga pengguna
dapat memilih fungsi Cascading sendiri. Mereka berbeda dasarnya
karena jenis pertukaran data untuk memenuhi persyaratan sebagian
sangat tinggi kecepatan.
Dalam hubungannya dengan PROFINET, kedua perspektif PROFINET
CBA dan PROFINET IO ada. PROFINET CBA cocok untuk komunikasi
berbasis komponen melalui TCP / IP dan komunikasi real-time untuk
real-time persyaratan dalam rekayasa sistem modular. Kedua pilihan
komunikasi dapat digunakan secara paralel.
PROFINET IO dikembangkan untuk real time (RT) dan real time
isochronous (IRT) komunikasi dengan pinggiran desentralisasi.
Sebutan RT dan IRT hanya menggambarkan real-time properti untuk
komunikasi dalam PROFINET IO.
PROFINET CBA dan PROFINET IO dapat berkomunikasi pada waktu
yang sama pada sistem bus yang sama. Mereka dapat dioperasikan
secara terpisah atau dikombinasikan sehingga subsistem PROFINET
IO muncul sebagai sistem CBA PROFINET dari perspektif sistem.
F. MODBUS
Modbus adalah protokol komunikasi serial yang dipublikasikan oleh
Modicon pada tahun 1979 untuk digunakan dengan pengendali yang
dapat diprogram yang logika (PLC). Sederhana dan kuat, sejak itu
menjadi salah satu protokol komunikasi standar de facto dalam
industri, dan sekarang di antara cara yang paling umum tersedia
untuk menghubungkan perangkat elektronik industri [1]. Alasan
utama untuk penggunaan luas Modbus dalam lingkungan industri
adalah:
Telah dikembangkan dengan aplikasi industri dalam pikiran
Hal ini secara terbuka diterbitkan dan bebas royalti
Sangat mudah untuk menyebarkan dan mempertahankan
Bergerak bit mentah atau kata-kata tanpa menempatkan banyak
pembatasan pada vendor
Modbus memungkinkan untuk komunikasi antara perangkat banyak
(sekitar 240) terhubung ke jaringan yang sama, misalnya suatu
sistem yang mengukur temperatur dan kelembaban dan
mengkomunikasikan hasilnya ke komputer. Modbus sering
digunakan untuk menghubungkan komputer pengawasan dengan
unit remote terminal (RTU) di kontrol pengawasan dan akuisisi data
(SCADA) sistem. Banyak dari jenis data yang diberi nama dari
penggunaannya dalam mengemudi relay: satu output-bit fisik
disebut kumparan, dan input single-bit fisik disebut masukan diskrit
atau kontak.
Pengembangan dan update dari protokol Modbus dikelola oleh
Organisasi Modbus, yang terbentuk dari pengguna independen dan
pemasok perangkat compliant Modbus

Lapisan OSI

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

221882cb0gkyh7q4.gif
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).
Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut
Lapisan ke-
Nama lapisan
Keterangan
7
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
6
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

 Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah; Layer Application dapat menangani protocol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan layer Application.
II.FUNGSI LAYER
 1.Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
 2.Layer Data-link
 Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
 3.Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network
Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
Mendeteksi Error
Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
Mengendalikan aliran
 4.Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
5.Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layananke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
6.Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
7.Layer ApplicationLayer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

TCP/IP

Pengertian dan Fungsi TCP/IP dalam Jaringan Komputer

Pengertian TCP/IP
Pengertian TCP/IP adalah sebuah perangkat lunak jaringan komputer yang terdapat dalam satu sistem dan memungkinkan komputer satu dengan komputer lain dapat mentransfer data dalam satu grup network/jaringan. TCP singkatan dari Transmission Control Protocol dan IP singkatan dari Internet Protocol. TCP/IP menjadi satu nama karena fungsinya selalu bergandengan satu sama lain dalam komunikasi data.
Fungsi TCP/IP
  • Umumnya TCP / IP digunakan untuk pengiriman file dalam satu jaringan.
  • TCP / IP juga sering dimanfaatkan untuk keperluan “Remote login”
  • Computer mail.
  • Telnet, dll.
1. Ketentuan Kelas Alamat IP
Sebuah alamat IP berisi satu bagian network dan satu bagian host, tetapi formatnya tidak sama pada setiap alamat IP. Sejumlah bit alamat dipakai disini untuk mengidentifikasi network, dan angka dipakai untuk mengidentifikasi host, dan beragam kelas alamat IP. Alamat IP memiliki tiga kelas utama yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Ketentuan kelas alamat IP itu berupa :
  • Jika bit pertama dari sebuah alamat IP adalah angka 0, ini menunjukan network kelas A. Tujuh bit berikutnya menunjukan identitas network, dan 24 bit terakhir menunjukan identitas host. Ada 128 buah network kelas , tetapi didalam setiap kelas A bisa terdapat jutaan host.
  • Jika bit pertama dari dua angka alamat IP adalah 10, ini menunjukan alamat IP network kelas B. Angka Bit pertama kelas, kemudian 24 bit berikutnya menunjukan identitas alamat network, dan 10 bit berikutnya untuk host. Ada ribuan angka network kelas B dan setiap kelas B dapat berisi ribuan host.
  • Jika bit pertama dari tiga bit alamat IP adalah 110, ini merupakan alamat IP kelas C. Tiga bit pertama berupa alamat kelas. 21 bit berikutnya sebagai alamat network, dan 8 bit selanjutnya merupakan identitas host. Ada jutaan network kelas C, dan didalam tiap kelas C ada 254 host.
Mungkin memang sedikit rumit ya kalau tidak ada contohnya, ini contohnya saya berikan sebagai berikut:
  1. Sebuah network memiliki alamat IP 026.104.0.19. Ini bisa ditulis juga dengan 26.104.0.19. menjelaskan adanya host dengan alamat IP nomor 104.0.19 dalam network 26 yang termasuk kelas A.
  2. Alamat IP 128.66.12.1. menunjukan alamat IP host 12.1 didalam network nomor 128.66 yang termasuk kelas B.